Kambi: (Bernyanyi) "Malam ini
malam...terakhir bagi kita...."
Dombek: "Berisik lu!"
Kambi: "Biarin. Daripada situ,
mau disembelih malah stres."
Dombek: "Ya wajar dong! Besok
tuh kita bakal dipenggal, kita
bakal mati! Wajar dong kalau
stres!"
Kambi: "Astagfirullah, Dombek...."
Dombek: "Kenapa?"
Kambi: "Harusnya kamu tuh
bersyukur. Betapa mulianya para
hewan yang disembelih di hari
raya kurban. Insyaf lah,
Mbek." (sambil mengelus-elus
jenggotnya yang lebat)
Dombek: "Ah! Pikiran lu udah
terdoktrin oleh manusia!"
Kambi: "Terdoktrin gimana,
wahai saudaraku?" (masih
mengelus jenggot)
Dombek: "Lha iya! Manusia sih
enak, kita yang disembelih,
mereka yang dapet pahala!"
Kambi: "Lho... kita kan bakal
masuk surga. Iya kan?"
Dombek: "Iya, semua binatang
juga bakal masuk surga, trus
kenapa cuma kita yang mesti
disembelih? Kenapa gajah,
harimau, sama monyet nggak
disembelih? Malah enak baget
tuh babi sama anjing, bisa hidup
tenang tanpa takut dijadiin
sate."
Kambi: "Masya Allah... kamu tuh
belum bisa menerima kodrat,
Mbek. Tuhan Mahaadil,
pengorbanan kita pasti ada
artinya. Lagipula kita sudah
diberikan hidup oleh-Nya, maka
kenapa kita harus takut
mengembalikan hidup ini pada
yang memilikinya?"
Dombek: "Gini deh, Mbi.
Seandainya ya, seandainya
kambing jadi manusia, dan
manusia jadi kambing, kira-kira
para manusia bakal ikhlas nggak
kalau kita sembelih?"
Kambi: "Hmmm.... (berpikir
sejenak, masih mengelus
jenggot). Tapi kita kan
vegetarian, Mbek. Buat apa
sembelih manusia?"
Dombek: "Ah capek lah ngomong
sama kambing kaya lu!"
malam...terakhir bagi kita...."
Dombek: "Berisik lu!"
Kambi: "Biarin. Daripada situ,
mau disembelih malah stres."
Dombek: "Ya wajar dong! Besok
tuh kita bakal dipenggal, kita
bakal mati! Wajar dong kalau
stres!"
Kambi: "Astagfirullah, Dombek...."
Dombek: "Kenapa?"
Kambi: "Harusnya kamu tuh
bersyukur. Betapa mulianya para
hewan yang disembelih di hari
raya kurban. Insyaf lah,
Mbek." (sambil mengelus-elus
jenggotnya yang lebat)
Dombek: "Ah! Pikiran lu udah
terdoktrin oleh manusia!"
Kambi: "Terdoktrin gimana,
wahai saudaraku?" (masih
mengelus jenggot)
Dombek: "Lha iya! Manusia sih
enak, kita yang disembelih,
mereka yang dapet pahala!"
Kambi: "Lho... kita kan bakal
masuk surga. Iya kan?"
Dombek: "Iya, semua binatang
juga bakal masuk surga, trus
kenapa cuma kita yang mesti
disembelih? Kenapa gajah,
harimau, sama monyet nggak
disembelih? Malah enak baget
tuh babi sama anjing, bisa hidup
tenang tanpa takut dijadiin
sate."
Kambi: "Masya Allah... kamu tuh
belum bisa menerima kodrat,
Mbek. Tuhan Mahaadil,
pengorbanan kita pasti ada
artinya. Lagipula kita sudah
diberikan hidup oleh-Nya, maka
kenapa kita harus takut
mengembalikan hidup ini pada
yang memilikinya?"
Dombek: "Gini deh, Mbi.
Seandainya ya, seandainya
kambing jadi manusia, dan
manusia jadi kambing, kira-kira
para manusia bakal ikhlas nggak
kalau kita sembelih?"
Kambi: "Hmmm.... (berpikir
sejenak, masih mengelus
jenggot). Tapi kita kan
vegetarian, Mbek. Buat apa
sembelih manusia?"
Dombek: "Ah capek lah ngomong
sama kambing kaya lu!"
Komentar
Posting Komentar